Volumetri adalah suatu cara analisis jumlah yang
berdasarkan pengukuran volume larutan yang diketahui kepekatannya secara teliti
yang direaksikan dengan sampel yang akan ditetapkan kadarnya.
1.
GLP dan K3
a.
GLP (Good Laboratory Practice) →
praktik berlaboratorium yang baik dan benar
Suatu alat manajemen
laboratorium yang mengorganisasikan laboratorium pengujian dengan tujuan untuk
mencegah kesalahan serta meningkatkan dan menjaga mutu data hasil pengujian.
Aturan-aturan,
prosedur-prosedur, dan praktek di laboratorium yang cukup menjamin mutu dan
intensitas data analitik yang dikeluarkan oleh laboratorium tersebut.
Merupakan pelengkap dalam praktik berlaboratorium untuk
mencapai mutu data hasil pengujian yang konsisten.
PERSYARATAN TEKNIS:
·
Pencahayaan
§ Alami : sinar matahari
§ Buatan : cahaya lampu listrik
·
Ventilasi
§ Ventilasi
alami
Dipantau sekurang-kurangnya 3 bulan sekali
§ Ventilasi buatan (AC)
§ Ruang asam (fume hoods)
·
Temperatur dan Kelembaban
·
Sumber Energi
·
Persediaan Air
·
Meja Kerja dan Area Personil Lab.
b.
K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja)
Suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah
tenaga kerja (laboran/ analis) pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Secara keilmuan K3
merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di suatu
instansi/ institusi/ industri maupun lokasi proyek.
2.
TE (Titik Ekuivalen)
Angka atau volume
yang menjadi tujuan utama dalam titrasi (meneteskan). Seharusnya angka TE ini
yang menjadi angka perhitungan, tapi sayangnya angka ini tidak dapat diperoleh
secara manual atau dalam titrasi biasa maksudnya tidak bisa diamati. Jadi,
angka ini hanya teoritis pada akhirnya.
3.
TA (Titik Akhir)
Saat di mana
penitaran harus dihentikan saat indikator berubah warna. Perubahan ini terjadi
bila dalam erlenmeyer terdapat titran yang berlebih. Titran bisa berlebih
karena sampel sudah tidak ada lagi (habis bereaksi) atau dengan kata lain TE
sudah tercapai.
4.
BBP (Bahan Baku Primer)
Bahan baku kimia yang
dapat dipakai untuk membuat larutan standar primer dan digunakan untuk
mengetahui standar sekunder (Bahan baku yang digunakan untuk menstandarisasi
titran).
Bahan baku yang bila
dilarutkan dalam volume tertentu maka kenormalan dari larutan tersebut (primer)
sesuai dengan perhitungan. Syarat BBP: murni, tidak higroskopis, mantap, larut
dalam pelarut yang sesuai, dan dapat bereaksi secara stoikiometri. Contoh: Asam
Oksalat (H2C2O4.2H2O), Natrium
Karbonat (Na2CO3), Asam Benzoat, Natrium Tetra Borat/
boraks (Na2B4O7.10H2O), dll.
5.
Trayek pH Indikator
Kisaran pH di mana
indikator dalam bekerja yang menyebabkan perubahan warna pada indikator asam
basa. pH di bawah 7 adalah asam, pH 7 adalah netral, sedangkan pH di atas 7 adalah basa.
6.
Buret
Buret adalah salah satu
alat laboratorium kaca/ glassware yang berbentuk silinder yang memiliki garis
ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya (alat yang digunakan dalam kimia
analitik untuk mengeluarkan variabel, jumlah terukur dari larutan kimia).
Digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret
sangatlah akurat sampai dengan 0,05 cm3. Oleh karena ketelitian
buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran sangatlah penting untuk menghindari
kesalahan sistematik.
Berdasarkan ukuran, buret dibagi menjadi beberapa macam,
yaitu:
a.
Buret makro, yaitu buret yang
kapasitasnya 50 ml dan skala terkecil yang dapat dibaca hingga 0,10 ml.
b.
Buret semimikro memiliki kapasitas
volume 25 ml dengan skala terkecil yang dapat dibaca hingga 0,50 ml.
c.
Buret mikro memiliki kapasitas
volume 10 ml dengan skala terkecilnya adalah 0,020 ml.
Berdasarkan peruntukkannya, buret dibagi menjadi:
a.
Buret asam (dengan cerat kaca) digunakan
untuk larutan yang bersifat asam (HNO3, HCl), netral (Tiosulfat) dan
larutan pengoksid (KCrO4).
b.
Buret basa digunakan untuk larutan
yang bersifat basa seperti NaOH, KOH, dll. Memiliki ujung cerat karet dengan
bola kaca yang berfungsi mirip seperti keran.
c.
Buret amberglas adalah buret yang
terbuat dari bahan kaca yang berwarna coklat atau gelap. Buret ini berfungsi
untuk larutan yang mudah teroksidasi oleh cahaya matahari seperti larutan
Kalium permanganat atau Iodium.
d.
Buret universal yaitu buret yang
dapat digunakan untuk semua jenis larutan baik yang bersifat basa maupun asam,
cerat ujungnya terbuat dari teflon.
7.
Pipet Volumetri
Pipet yang memiliki tanda
garis untuk menunjukkan batas larutan yang diisi dan memiliki bagian tengah
yang membesar dengan bagian atas dan bawah menyempit (kapiler), pada bagian
atasnya terlihat tulisan kapasitas pipet dan suhu peneraan.
Kegunaan pipet volumetri antara lain, yaitu: Mengambil atau
memindahkan larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
pada bagian yang menggembung. Pipet ini ukurannya 1 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, 25
ml, 50 ml, 100 ml, dst.
Jenis-jenis pipet:
a.
Pipet serologis: pipet ini terbuat
dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume. Ketelitian pipet
serologis sesuai dengan skala terkecilnya.
b.
Pipet Volumetrik Volume Tetap:
pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk
silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi
dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang
memiliki diameter kecil.
c.
Pipet Volumetrik dengan Piston:
pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini memiliki
volume tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat
diatur pada range tertentu. Lebih disukai karena selain volumenya bisa diatur,
akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun simpel dann mudah.
8.
Labu Ukur
Alat ukur yang
memiliki design bagian bawah besar dan bagian atas menyempit. Kegunaan labu
ukur, yaitu untuk membuat atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang
tinggi.
Labu ukur ada 2
macam, yaitu labu ukur plastik dan labu ukur kaca. Volumenya 10 ml, 25 ml, 50
ml, 100 ml, dst.
9.
Erlenmeyer
Suatu alat yang
bagian bawah yang lebar dan bagian atas yang menyempit, sehingga bila
digoyangkan tidak mudah muncrat.
Fungsi dan kegunaan
erlenmeyer antara lain adalah:
a.
Mengukur dan mencampur bahan-bahan
analisa
b.
Menampung larutan, bahan padat
ataupun cairan
c.
Meracik dan menghomogenkan
(melarutkan) bahan-bahan komposisi media
d.
Tempat kultivasi mikroba dalam
kultur cair
e.
Tempa t untuk melakukan titrasi
bahan